<$BlogRSDUrl$>
ini untuk banner blogger
  tempatkita       tempatku  
   
 
     
 

Thursday, December 25, 2003

p o e m

Prolog: Luangkan waktu sejenak dari rutinitas untuk merenung apa yg sudah kita lakukan dan berikan untuk ibu dan ayah tercinta. Meskipun puisi2 ini kelihatan simpel (red: sederhana), dengan membacanya mungkin bisa meringankan kepenatan rutinitas kita... SELAMAT HARI IBU... (red: 22 Desember 2003)

Surat Buat Ibunda

kadang hari jadi demikian melelahkan, ibunda, ruang menujumu tiba-tiba saja terasa luas dan jauh ingin nanda ceritakan tentang sayap-sayap yang tak henti belajar terbang

mencari setiap celah untuk memperpendek jarak, mempersempit ruang, ingin nanda ceritakan tentang wangi kelopak sepanjang jalan, biru langit, hembus angin dan warna pucuk-pucuk hijau mengumpulkan keindahan dalam telapak, untuk dibawa pulang ke pangkuan, berharap bisa menghapus letih kening dan sudut mata bunda

sesungguhnya tak jarang langkah nanda tersandung batu terhalang badai, tapi bekal yang bunda sampirkan sejak dulu selalu bisa menghantar nanda ke seberang

kadang kabut sama sekali nyaris tak tertembus, ibunda, perjuangan melewatinya tiba-tiba saja kehilangan tenaga, ingin nanda ceritakan tentang ketakutan-ketakutan dan mimpi buruk menjelang tengah malam, tentang kegamangan dan keraguan setiap kali jembatan dan pintu menghadang di depan mata, tapi percayalah bekal yang bunda titipkan di bahu selalu bisa mengisi kekosongan, menguatkan dan menegakkan kembali wajah nanda

seperti pesan bunda, nanda belajar dari rumput yang tegar untuk selalu tumbuh, nanda belajar dari tetes hujan di atas batu yang tawakal berikhtiar

tak pernah mudah, ibunda, tak pernah jika sesekali nanda berhenti, nanda ingin bunda tahu bukan tuk menyerah, tapi menerjemah hikmah dan menelaah diri sebelum berjalan lagi

tak pernah mudah, ibunda, memang tak pernah, tapi nanda tak gentar, sebab cinta dan doa bunda terbukti jadi energi tak berbatas, yang tak pernah kehabisan cahaya dalam setiap langkah nanda

Ibunda

menelusur setiap gurat wajahmu
menjadikannya sangu
menyesap setiap ruah matamu
menjadikannya pemacu

di keningmu cahaya
merapat jarak tiada jeda
di pangkuanmu sejuk tak bercela
mengentas resah seluruh ada

ke pelukmu selalu, ibunda!
ananda rindu pulang menumpah segala

To Mom With Love

dalam setiap ucapan tersirat keagungan,
perhatian
serta tulus hatimu

dalam setiap langkah kami kau sertakan doamu,
ikhlas
penuh kasih sayang

dalam setiap keputusasaan kau bakar semangat,
hidupkan harapan
agar kami terus melangkah maju

mama,
terima kasih kami haturkan
atas hatimu yang lembut
kasihmu yang tak pernah surut

walau hari-hari kami tak lepas dari amarahmu,
walau telinga kami sakit kena jewer tanganmu,
walau hari kami capek dengar segala nasihatmu,

kami sadari sepenuh kalbu
semua itu tanda sayangmu
semua itu ungkapan kasihmu

betapa bahagia kami
memiliki keabadian cintamu

To Dad With Love

dalam gurat keletihan, kerja keras kau lakukan
tabah
penuh keikhlasan

hujan panas menghujam, langkahmu tak pernah padam
berjuang
hidupi keluarga

betapa berat tanggung jawab kau pikul
penuh tekad

pengalaman demi pengalaman
kau jadikan pelajaran

papa,
terima kasih kami sembahkan
atas tegar hatimu yang pantang menyerah
kokoh kharismamu yang tak pernah goyah

walau sibukmu tak sempat terhenti,
walau keluhmu tak ada tertutur,
namun jiwamu lukiskan ketulusan

kami sadari sepenuh hati
kebahagiaan kami tujuan batinmu
keberhasilan kami wujud harapanmu

betapa beruntung kami
memiliki keagungan kasihmu

Mama

mama,
setiap pagi kau bangunkan aku
dari mimpi-mimpi indah
mengingatkan diriku
untuk pergi ke sekolah

mama,
demi kebahagiaanku
kau rela berkorban
walau dengan susah payah
namun tetap engkau tabah

mama,
engkaulah guru dan sahabatku
yang membimbing dan melatih
serta menghibur kesedihanku

mama,
entah bagaimana caranya
aku membalas jasamu


sumber: e-mail berantai

published by: Monsieur RaKah @ 4:48:00 PM

"Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari..."
(Pramoedya Ananta Toer)

.: BrainStorming dari KITA, oleh KITA, dan untuk KITA :.

Previous post: Memerdekakan Diri dari Penjajahan Kata-Kata... Empat Sadar... Geopolitik Indonesia Menyongsong 2024... Rudy Habibie dan Rudy Chaerudin, sukses Mana?... k-s-d... sebagian malam di Balai Komando... ungu violet... garam... Cerita Sang Tua... masih hidup...

Archives: October 2003... November 2003... December 2003... January 2004... March 2004... April 2004... May 2004... June 2004... July 2004... August 2004... September 2004... October 2004... December 2004... March 2005... April 2005... June 2005... August 2005... November 2005... November 2008... October 2020... December 2020... August 2021...

 
     
 
  Mardi-k Lab. (contact) 1996-sekarang